cuma blog

 Bahas tempat makan lagi.Kali ini saya dan istri saya menyempatkan untuk mampir ke W-dangan Kandang Sapi.Kebetulan juga istri saya pengen banget nyobain makan di tempat ini.Kafe dengan konsep angkringan ini sebenarnya bukan konsep yang baru bagi kami,karena sebelumnya di Boyolali sendiri sudah ada beberapa kafe yang berkonsep sama seperti ini. Menempati sebuah bangunan tua dengan arsitektur belanda yang berada di Jl Pandanaran membuat kesan klasik tempat ini semakin muncul,ditambah dengan dekorasi yang mendukung rasanya sudah klop dengan konsep wedangan yang ditawarkan.Pertama kami datang kami langsung disambut dengan sapaan ramah para karyawan yang mempersilahkan kami mengambil makanan serta menanyakan minuman apa yang kami pesan.Minuman? ya,kami langsung bingung melihat deretan menu inuman yang ada di dinding kafe.Ada sekitar 60 jenis minuman yang siap disajikan di tempat ini.Setelah kami baca beberpa kali kami akhirnya memesan Red Velvet dan Wedang...

Balik lagi dari rutinitas,lama kayaknya saya dan istri saya tidak meluangkan waktu untuk pacaran.Karena banyaknya kesibukan yang sebenarnya juga ga terlalu penting,hehe. Selepas liputan ke Wedangan Kandang Sapi,kami meluangkan waktu untuk melihat kondisi Simpang Lima Boyolali,karena waktu kami berangkat di sekeliling patung kuda sudah di hiasi bunga dan rumput yang tentunya menambah kesan asri ikon baru kota boyolali ini. Sampai di sana saya parkirkan motor di sisi kiri sebelah timur simpang lima,atau lebih tepatnya depan patung kuda.Pertama kami datang sebenarnya kami tidak memperhatikan apapun,tapi ada hal yang membuat saya agak curiga.Dengan hiasan bunga dan rumput yang cukup bagus,apa iya rumputnya boleh diinjak-injak? Karena beberapa hari yang lalu ada emak-emak eksis yang numpang foto di tengah rerumputan.Tanpa berpikir lama saya menyeberang ke arah patung kuda memastikan apakah ada tanda dilarang menginjak rumput atau tidak. Setelah saya berkeliling tidak ada tanda m...

Selepas tarawih beberapa hari yang lalu saya dan istri saya harus ke kecamatan Boyolali untuk bertemu teman saya,kabetulan kami janjian tanpa jam yang jelas,soalnya di BBM messenger saya hanya menulis "Nanti ketemu sehabis tarawih aja ya?".Dan akhirnya jam karet yang saya terima,sekitar jam 8 saya sudah sampai di rumahnya.Tapi terlihat rumahnya terkunci rapat. Akhirnya saya tanya ke istri saya,"Enaknya kemana nih? Sambil nunggu gitu." Tanyaku "Mat Moen aja gimana?" jawabnya.Tanpa komando arah,motor saya starter lalu kami menuju ke Mat Moen Cafe.Tapi sesampainya disana ternyata kafenya tutup."O Pallet aja gimana?" Tanyaku ke istri saya."Iya deh,O Pallet aja." Jawab istri saya. Sesampainya disana kami langsung meminta buku menu dan memesan minuman.Saya memesan Hot Caffe Latte karena waktu itu hujan baru saja reda dan tau sendiri kan kalau daerah kecamatan Boyolali kalau malem lumayan dingin."Es boleh ga?" Tanya istri ...

Udah masuk ramadhan,jadi inget pengalaman beberapa tahun lalu.Tepatnya tahun 2013 saat ssaya masih berstatus pengangguran sampai sekarang rasanya pun masih kayak pengangguran. Waktu itu grup facebook yang saya ikuti sedang mengadakan lomba foto dengan media handphone.Niat saya tidak untuk memenangkan lomba tersebut.Tapi sebatas ingin mengekspos tempat yang lumayan bagus di dekat rumah saya. Lokasi pengambilan foto ini kurang lebih 500 meter di timur RS PKU Aisyah Singkil Boyolali.Selain memang twmpatnya cukup strategiss untuk melihat sunrise,tempat ini menjadi titik ujung para muda-mudi selepas melakukan sholat subuh pada bulan ramadhan.Jadi jangan heran jika riuh bunyi petasan penuh di kuping kamu kalau kamu ke sini pas bulan ramadhan. Selain pemandangan sunrise,tempat ini juga enak dikunjungi waktu malem.Kebetulan di sampingnya ada Saung Green Hill yang memanfaatkan pemandangan malam tempat ini sebagai salah satu nilai jualnya. Salam Senyum dari Boyolali

Masih dengan kaos yang berdebu,bekas serpihan batako yang saya angkat dengan bapak mertua. Pagi ini saya bangun kesiangan (seperti biasanya,hehe)..Jam 8.15 kalo ga salah.Mta masih sedikit berat buat melek,efek begadang nulis artikel kopi pengging. Bapak langsung tanya "Dino iki ga ono acara?" (Hari ini ga ada acara) Tanya bapak. "Mboten kadose pak,pripun?"(Kayaknya ga ada pak,gimana?) Tanyaku balik. "Engko ewangono mindahi batako,nggo ndandani mburi omah." (Nanti bantuin mindah batako buat ngrenovasi belakang rumah) Kata bapak. "O.....Nggih pak." Jawabku Selesai memindah batako,saya membuka halaman facebook.Saya langsung melihat foto liburan (jalan-jalan ga penting sih) saya waktu pengen tau Stasiun Kereta Api Telawa.Ya,Stasiun yang sehari cuma dilewati 1 kereta PP solo-semarang.Kalau ga salah pagi jam 07.00 dan sore pukul 17.00.Keisengan ini bermula dari rekomendasi om Ody Dasa Fitranto yang beberapa tahun sebelumnya cerita tentang sta...

Gegara nulis artikel  Nasgor 212 Boyolali , jadi ketagihan ngulik pengalaman makan di boyolali.Kali ini saya pengen cerita tentang kedai espresso pertama di Boyolali Sudah 2 tahun terakhir saya mulai belajar menikmati kopi.Ya,semenjak saya bekerja di Malang,Jawa timur.Saya jadi ga bisa lepas dari kopi.Pagi bangun tidur pun udah kayak rutinitas jalan ke dapur terus ngaduk kopi tjap excelso,biasanya saya pakai ribusta gold karena mayoritas kopi yang dihidangkan di kafe atau coffe shop memakai jenis arabika,biar ada variasinya gitu..hehe ngomongin kopi saya jadi ingat pengalaman saya minum kopi espresso pertama kali di boyolali.Jadi waktu itu saya pulang dari mengirim barang dagangan saya,rencananya sih mau ngapel ke rumah mantan (dibaca : istri saya sekarang),Saat melewati pengging arah ke Sawahan,Sawit.saya melirik sebuah baner bertulis "Cangkrukan Kopi" Pengging.Saya berhenti dan melihat ternyata ada set barista kopi di depannya lengkap dengan coffe extractor manual. ...

Hai lagi,kalo ini saya ingin menceritakan pengalaman saya waktu kemarin nyoba gerai barunya NASGOR 212 Boyolali.Jadi ceritanya gini,kemarin saya ke rumah orang tua saya.Kebetulan saya dan istri saya diajak untuk menjenguk sepupu kami di RS PKU Boyolali.Kami berangkat jam 8 malam.Setelah selesai acara itu kami pun berpamitan ke orang tua kami untuk langsung pulang ke rumah kami. Ditengah perjalanan perut saya mendadak laper,akhirnya saya merayu istri saya agar mau mampir ke NASGOR 212.Kira-kira seperti ini rayuan saya. "Buk,laper ga?" Tanyaku "Ngga." Jawab istri saya. "Ya udah,kita ke 212 aja ya?" tanya saya. "Kita udah diparkiran kan?" Jawabnya merengut .. hehe  Seketika tidak ada yang aneh ketika kami datang,tapi mata saya lansung tertuju pada kursi yang ada di dalam ruangan.Kursi "gembreng" khas acara mantenan di desa ditambah dengan gambar kartun diatasnya.Lumayan keren,tapi saya yakin Owner tempat ini pasti ga cuma se ...